Sebelum kita membahas hukum dakwah, kita harus tahu dulu apa itu Dakwah ?
Ditinjau dari segi asal kata bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab, yang berarti "Panggilan, ajakan atau seruan". Dalam ilmu Tata Bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai "Isim mashdar" (kata yang menunjukkan atas suatu makna yang tidak terikat oleh waktu), kata ini berasal dari fi’il (kata kerja) " da’a-yad’u ",artinya memanggil, mengajak atau menyeru.
Satu orang anak kecil mengajak ayahnya shalat berjamaah ke mesjid, itu sudah termasuk dakwah.
Satu orang ayah memberikan nasehat agama kepada anaknya, itu sudah termasuk dakwah.
Satu orang ibu menyuruh anaknya supaya menutup aurat, itu sudah termasuk dakwah.
Jadi, dakwah itu mudah.
Nabi SAW tidak bisa baca dan tulis pun buat dakwah.
Apa sih Hukumnya Dakwah … ???
1. Sebuah rumah telah terbakar dan didalamnya ada satu orang gadis yang terjebak dalam kebakaran itu.
Apa sih Hukumnya menyelamatkan gadis tersebut … ???
Pernah kah kita berpikir apa hukumnya menyelamatkan satu orang gadis dari siksa api neraka yang 70 kali lebih panas dari api dunia. (Inilah dakwah)
2. Ketika kita berjalan-jalan di pantai dan melihat satu orang anak kecil mau tenggelam. Tindakan apa yang akan kita lakukan … ??? Tentu akan menolongnya, kalau kita tidak menolongnya maka kita akan dikatakan orang yang tidak punya perasaan dan peri kemanusiaan.
Ketika satu orang sudah tenggelam dalam lautan maksiat. Tindakan apa yang akan kita lakukan … ??? (Inilah dakwah).
Didalam hukum negara Indonesia ada sebuah kaidah. “Kita tidak melakukan kesahahan tetapi dihukum”
Contohnya : Ketika kita berjalan-jalan di pantai dan melihat satu orang anak kecil mau tenggelam dan tidak menolongnya padahal disamping kita ada pelampung. Maka kita akan dinyatakan bersalah karena tidak menolong anak ini. (Untuk lebih jelasnya silahkan bertanya kepada yang faham masalah hukum)
3. Sebuah keluarga yang ayahnya ustadz dan ibunya ustadzah tetapi tidak mendakwahkan agama atau mengajarkan agama kepada anaknya sehingga anaknya tidak tahu masalah agama. Apakah tindakan ayah dan ibu ini baik atau tidak. (Inilah dakwah).
4. Ketika satu orang hendak bunuh diri meminum racun. Maka kita akan melarangnya
Ketika satu orang minum-minuman keras yang hukumnya dosa. Tindakan apa yang akan kita lakukan … ??? (Inilah dakwah).
5. Ketika satu orang berzina dengan ibu, adik, istri atau anak kita maka kita akan marah.
Ketika satu orang berzina dengan orang lain. Tindakan apa yang akan kita lakukan … ??? Padahal setiap orang tidak ingin ibu, adik, istri atau anaknya dizinahi. (Inilah dakwah).
Jadi, Apa sih Hukumnya Dakwah … ???
Silahkan dijawab sendiri …
Apakah kita tidak mau juga buat dakwah … ???
Tahap awal untuk mengenal usaha dakwah luangkanlah waktu 3 hari
Bukan mudah Nabi buat usaha, Nabi pergi pagi dengan baju yang berwarna putih pulang petang dengan baju yang berwarna merah karena berlumuran darah dengan rambut penuh debu menghadapi bermacam-macam kesusahan dan penderitaan caci maki bahkan ancaman bunuh dari pada orang-orang kafir yang ketika itu belum menerima Agama ini.
Ketika Nabi SAW belum buat dakwah, seluruh penduduk mekkah panggil dengan al amin (Nabi yang terpercaya) Nabi ash siddiq (Nabi yang bisa dipegang bicaranya) Nabi at tayyib (Nabi yang paling baik). Tetapi ketika Nabi SAW mulai buat usaha dakwah satu persatu gelar itu mereka ganti, Nabi al majenun (Nabi gila) Nabi pendusta Nabi adalah ahli sihir yang nyata dan pendusta besar. (na'udzubillah)
Dalam riwayat dari Manbat Al-Azdi, katanya: Pernah aku melihat Rasulullah SAW di zaman jahiliah, sedang beliau menyeru orang kepada Islam, katanya: 'Wahai manusia sekaliani Ucapkanlah 'Laa llaaha lliallaah!' nanti kamu akan terselamat!' beliau menyeru berkali-kali kepada siapa saja yang beliau temui. Malangnya aku lihat, ada orang yang meludahi mukanya, ada yang melempar tanah dan kerikil ke mukanya, ada yang mencaci-makinya, sehingga ke waktu tengah hari.
Kemudian aku lihat ada seorang wanita datang kepadanya membawa sebuah kendi air, maka beliau lalu membasuh wajahnya dan tangannya seraya menenangkan perasaan wanita itu dengan berkata: Hai puteriku! Janganlah engkau bimbangkan ayahmu untuk diculik dan dibunuh ... ! Berkata Manbat: Aku bertanya: Siapa wanita itu? Jawab orangorang di situ: Dia itu Zainab, puteri Rasuluilah SAW dan wajahnya sungguh cantik.
(Majma'uz Zawa'id 6:21)
Ketika Nabi berada di Ka'bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Abu Mu'aith, lalu dibelitkan seutas kain pada tengkuk beliau dan dicekiknya dengan kuat sekali. Maka seketika itu pula datang Abu Bakar ra membantu. Uqbah bin Abu Mu'aith juga telah mencurahkan taik unta ketika Nabi SAW sujut.
Ketika Nabi SAW diangkat menjadi Nabi, 1 detik pun dipikiran Nabi SAW tidak terpikir lagi untuk buat usaha dunia. Bahkan harta kekayaan Nabi SAW satu demi satu semua dikorbankan untuk agama.
Nabi SAW diangkat menjadi Nabi usia 40 tahun. Kita sekarang sudah usia 50, 60, bahkan 70 tahun, lebih disibukkan dengan perkara dunia.
Nabi SAW gelisah kalau ada makanan dirumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada makanan dirumah. Ada 5 butir kurma dirumah Nabi SAW, malam itu juga diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
Nabi SAW gelisah kalau ada uang dirumahnya. Hari ini kita gelisah kalau tidak ada uang dirumah. Ada 5 buah keping uang dinar dirumah Nabi SAW, malam itu juga diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
Beberapa bulan tidak pernah berasap dirumah Nabi SAW karena tidak ada yang dimasak. Lapar adalah tamu harian Nabi SAW.
Suatu ketika satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh dimesjid karena lapar. Nabi SAW berkata : “Wahai para sahabatku andaikan kalian mengetahui fhadilahnya maka yang lebih berat dari itu pun kalian akan mau”. Nabi SAW membuka bajunya dan para sahabat melihat diperut Nabi SAW terikat 3 buah batu untuk mengganjal perutnya.
Satu shaf shalat berjamaah sahabat telah roboh dimesjid karena lapar. Hari ini kita karena kekenyangan tidak mau shalat berjamaah ke mesjid.
Selama 3 tahun Nabi, istrinya khadijah dan para sahabat di boikot dan mereka makan daun-daun yang kering untuk mempertahankan hidup. Ketika itu badan khadijah sudah tidak ada daging lagi hanya tinggal tulang belulang karena tidak makan.
Satu hari Nabi SAW pulang dari kerja dakwah dan dia dapati khadijah sedang menyusui Fatimah. Bukan air susu lagi yang diminum oleh Fatimah tetapi darah. Nabi SAW mengambil Fatimah dan menaruhnya ditempat tidur dan Nabi SAW pun tertidur dipangkuan khadijah karena lelah buat dakwah. ketika itu dengan belaian kasih sayang membelai kepala Nabi SAW terasa air mata Khadijah menetes di pipi Nabi.
Semua orang telah menjauh darimu seluruh harta kekayaanmu telah habis adakah engkau menyesal wahai Khadijah mempersuamikan aku.
Khadijah berkata : “Wahai suamiku , wahai Nabi Allah bukan itu yang aku tangiskan, dahulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu mempunyai kebangsawanan, kebangsawanan itu aku serahkan pada Allah dan Rasul-Nya, dahulu aku memiliki harta kekayaan dan kuserahkan juga pada Allah dan Rasul-Nya”.
Wahai Rasulullah sekarang aku tidak mempunyai apa-apa lagi, tetapi engkau masih terus memperjuangkan Agama ini, “Wahai Rasulullah sekiranya aku telah mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah sungai, lautan engkau tidak mempunyai rakit atau jembatan maka engkau galilah lubang kuburku engkau gali engkau ambil tulang belulangku engkau jadikanlah sebagai jembatan untuk menyebrangi sungai itu untuk jumpa manusia ingatkan kepada mereka kebesaran Allah ingatkan kepada mereka yang hak ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah”.
2/3 harta kekayaan kota Mekkah milik khadijah tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat tidak ada pakaian tidak ada kafan digunakan untuk menutupi jasad Khadijah, Bahkan pakaian Khadijah yang digunakan ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan.
Kalaulah kita mempunyai 2/3 kekayaan kota Jakarta, maka kita akan termasuk orang yang paling kaya di Indonesia. Tetapi Khadijah telah mengorbankan itu semua untuk agama.
Khadijah tidak pernah shalat, puasa, zakat dan haji. Khadijah hanya buat dakwah dan berkorban untuk agama. Tetapi Allah SWT masukkan Khadijah kedalam surga yang tidak ada kesibukan dan bising. Wanita itu identik dengan sibuk dan bising karena merawat anak.
Bagaimana penderitaan Bilal r.a. yang ditindih dengan batu besar di tengah padang pasir ketika matahari sedang terik membakar kulit. Kemudian dicambuk badannya terus-menerus. Yang mencambuknya saja capek. Bagamana pula dengan yang dicambuk.
Bagaimana pedihnya penyiksaan yang dialami Khabab bin al Arat ra tubuhnya diseret di atas timbunan bara api sehingga lemak dan darah yang mengalir dari tubuhnya memadamkan bara api itu.
Bagaimana keluarga Ammar bin Yasir, Ayahnya mati dalam penyiksaan dan ibunya, Sumayyah r.ha wanita pertama dikalangan sahabiyah yang mati syahid. Kemaluannya ditikam hingga ke dadanya oleh Abu Jahal.
Satu orang sahabiyah telah mendatangi Nabi SAW. Ya Nabi Allah, engkau bawalah anakku ini untuk ikut berperang (anak yang masih merah dalam pangkuan). Nabi SAW bertanya : “Apa yang bisa dilakukan oleh anak sekecil ini. Sahabiyah itu menjawab : “Andaikan dalam peperangan ada yang ingin membunuhmu, engkau jadikanlah anakku ini sebagai tameng”.
Begitulah penderitaan Nabi, khadijah dan para sahabat memperjuangkan agama sehingga kita bisa merasakan islam hari ini.
“Di antara orang-orang sebelum kumu, ada yang digalikan Sebuah lubang untuknya lalu ia dimasukkan ke dalamnya, kemudian diletakkan sebuah gergaji di atas kepalanya dan ia pun dibelah menjadi dua bagian. Ada pula yang disisir badannya dengan sisir besi hingga kulit dan dagingnya terkelupas, namun semua itu tidak menghalangi mereka dari Dien mereka.” (Hr. Bukhari)
Agama tersebar hingga hari ini kita kenal Allah bukan dengan mudah, Agama sampai pada kehidupan Agama, Agama sampai pada kampung kita, Agama sampai masuk kedalam rumah-rumah kita, Agama sampai pada ke hati-hati kita.
Bukan di bawa oleh burung, bukan dibawah oleh angin, bukan dibawah oleh air sungai yang mengalir tapi dibawah oleh pengorbanan Nabi dan para Sahabat, dibawah oleh para janda-janda para sahabat, dibawah oleh yatim-yatim para sahabat.
Hari ini kita senang-senang amal Agama diatas penderitaan dan jeritan janda-janda dan yatim-yatim para sahabat.
Hari ini kita senang amal-amal Agama diatas penderitaan Khadijah r.ha.
Hari ini kita senang amal-amal Agama diatas penderitaan Nabi SAW.
Kalaulah hari ini kita tidak menghargai pengorbanan mereka apa yang harus kita jawab dihadapan Allah
Kalaulah kita jumpa Allah
Apa yang kita jawab dihadapan Nabi, apa...? Yang telah mengorbankan seluruh kehidupannya untuk agama.
Apa yang kita jawab dihadapan Abu Bakar, apa...? Yang telah menghabiskan seluruh harta bendanya untuk Agama.
Apa yang kita jawab dihadapan para sahabat, apa...? Yang mengorbankan harta dan dirinya dan syahid jalan Allah.
Apa yang kita jawab dihadapan para sahabiyah, apa...? Yang mengorbankan suami nya syahid di jalan Allah
Apa yang kita jawab dihadapan anak-anak yatim para sahabat, apa...? Yang telah menggerakan ayahnya untuk memperjuangkan Agama.
Agama sangat berhajat pada pengorbanan, semakin banyak kita berkorban maka kecintaan kepada agama pun akan semakin kuat.
Pengorbanan Nabi, Khadijah dan para sahabat dibandingkan kita belumlah ada apa-apanya. Tetapi untuk meluangkan waktu 3 hari setiap bulan pun masih terasa berat. Untuk melungkan waktu 40 setiap tahun pun terasa berat.
Ya Allah, ampuni kami yang masih banyak main-main dalam dakwah.
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?
Apa Yang Sudah Kita Korbankan Untuk Agama...?
Dizaman Rasulullah ada 4 amalan yang menjadi asebab hidayah.
1. Dakwah
2. Taklim wa taklum (Belajar dan mengajar)
3. Zikir dan Ibadah
4. Hikmat (pelayanan Masyarakat)
Ketika Rasulullah masih hidup amalan ini hidup disetiap mesjid-mesjid yang ada di kota Mekkah dan Madinah. Setelah Rasulullah meninggal amalan ini mulah berkurang.
1. Zaman Sahabat
Dizaman ini yang paling menonjol adalah DAKWAH bukan berarti sahabat meninggalkan amalan yang lainnya
2. Zaman Tabi'in
Dizaman ini yang paling menonjol TAKLIM WA TAKLUM. Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'I, Imam Hambali. Banyaknya para ulama yang disibukkan mengarang buku dan penyebaran ilmu tapi jangan disalah artikan. Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'I, Imam Hambali mereka juga buat dakwah dan amalan lainnya.
3. Zaman Tabiut Tabi'in
Dizaman ini yang paling menonjol Zikir dan Ibadah. Syekh Abdul Qadir Jaelani, Imam Ghazali dsb. Ahli zikir ketika itu banyak sekali tapi bukan berarti mereka meninggalkan dakwah.
4. Zaman kita
Dizaman kita yang paling menonjol Hikmat bukan hikmat pelayanan masyarakat tapi lebih condong kepada HIKMAT DIRI SENDIRI. Sudah punya toko 1 pengen 2 sudah punya 2 pengen 3. Punya kebun 10 ha pengen 100 ha. Sudah punya rumah 1 pengen 3. Sudah punya istri 1 pengen 2.
Walau pun masih ada segelintir manusia dizaman kita ini yang mau mengorbankan harta dan dirinya untuk agama.
5. Zaman sesudah kita
Dakwah, Taklim wa taklum, Zikir dan Ibadah dan Hikmat akan hidup kembali seperti dizaman Rasulullah.
Diamana nanti akan susah bayar zakat karena tidak ada yang mau menerima. Seorang wanita berjalan sendirian dikegelapan malam tidak akan ada yang mengganggu.
Ada sebuah kisah dizaman itu nantinya :
Si A beli tanah dari si B. si A menemukan emas di tanah yang dia beli dari si B. Si A mendatangi si B membawa emas yang dia dapat dan berkata : “Saya tidak beli emas ini yang saya beli hanya tanahnya, jadi saya mau memberikan emas ini kepada anda”. Si B menjawab : “Saya pun menjual tanah itu beserta segala isinya” singkat cerita masalah ini sampai ke persidangan dan hakim bertanya Kepada si A “Kamu punya anak laki-laki” si A “Punya”. Hakim bertanya kepada si B “kamu punya anak perempuan” si B “Punya”. Nikahkan mereka berdua dan emas itu berikan kepada mereka.
Ini akan bisa dicapai kalau dizaman kita sekarang ini mulai membangkitkan kembali amalan yang dibuat Rasulullah. Dakwah, Taklim wa taklum, Zikir dan Ibadah dan Hikmat.
Islam akan jaya kembali kalau amalan Rasulullah dahulu kembali kita hidupkan.
Imam Malik rah.a berkata :
“Tidak ada cara yang terbaik dalam memperbaiki Ummat saat ini selain cara yang digunakan Rasullullah SAW pada kurun waktu awal Islam”
Allah SWT menghantar makhluk yang paling mulia diatas permukaan bumi ini Nabi SAW untuk buat kerja dakwah. Manusia yang paling mulia buat kerja yang paling mulia yaitu usaha dakwah.
1. Allah SWT buat dakwah
Allah SWT perintahkan kita shalat, puasa, zakat dan haji tetapi Allah SWT tidak mengerjakan itu semua. Tetapi Allah SWT perintahkan kita dakwah, Allah SWT juga buat dakwah.
Allah SWT berfirman :
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”. (QS. Yunus 25)
Allah SWT langsung menyeru (dakwah) kepada manusia ke Darussalam.
Jadi, dakwah ini adalah kerjanya Allah SWT
2. Nabi Muhammad SAW buat dakwah
Allah SWT berfirman :
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (QS. Al Jumu'ah 2)
3. Semua para Nabi dan Rasul buat dakwah
Allah SWT berfirman :
Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar. (QS. Al Furqaan 51-52)
4. Ummat akhir zaman buat dakwah
Allah SWT berfirman :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali 'Imran 110)
Allah SWT muliakan ummat akhir zaman dengan dakwah. Padahal dakwah ini adalah kerjanya Allah SWT, Kerjanya Nabi Muhammad SAW, kerjanya para nabi. Jadi, kalau kita ingin dikatakan ummat yang terbaik “Harus buat dakwah”
Satu orang mahasiswa dikatakan yang terbaik kalau IP (Indeks Prestasinya) Kumlot. Kalau IP nya dibawah 3 tidak dikatakan mahasiswa yang terbaik.
Allah SWT pun tidak pernah katakan kalau kamu shalat, puasa, haji maka kamu akan menjadi ummat yang terbaik. Tetapi Allah SWT mengatakan kalau kita buat dakwah, maka kita akan dikatakan ummat yang terbaik. Jangan pernah mengaku ummat yang terbaik kalau belum dakwah. Jangan pernah mengaku mahasiswa terbaik kalau IP masih dibawah 3.
Allah SWT berfirman :
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushshilat 33)
Allah SWT didalam ayat ini menantang kita, Siapakah yang lebih baik...?
Maknanya, tidak ada lagi amalan yang paling baik diatas permukaan bumi ini selain “Dakwah”. Jadi, amalan, perkataan yang paling baik itu adalah “Dakwah”.
Allah SWT berfirman :
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik." (QS. Yusuf 108)
Didalam ayat ini dikatakan sabili (Jalan) ini tunggal maknanya tidak ada lagi jalan yang lain. Selain mengajak kepada Allah (Dakwah). Kalau kita masih mencoba jalan lain untuk sampai kepada Allah SWT, sampai kapan pun kita tidak akan pernah sampai. Selain jalan Dakwah.
Umar berkata : Rasulullah, Abu Bakar dan Aku seperti 3 orang musafir. Aku pastikan Rasulullah sudah sampai ketujuannya. Abu Bakar pun berjalan dijalan yang sama dan aku juga pastikan Abu Bakar sampai ketujuaannya. Aku pun berjalan dijalan yang sama dan semoga berjumpa juga dengan Rasulullah dan Abu Bakar.
Apa nama jalannya “Ada’u Ilallah” Jalan Dakwah. Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar telah menempuh jalan ini dan selamat sampai ke tujuan. Kalaulah kita juga menempuh jalan yang sama maka kita pun akan sampai ketujuan.
Didalam ayat ini dikatakan lagi : “Ana Wamattaba’ani” aku dan orang-orang yang mengikutiku. Kalau kita mengaku pengikut Nabi SAW harus buat dakwah. Yang dipertanyakan kalau kita tidak buat dakwah kita ini ummat siapa...?
Inilah yang kita minta setiap hari minimal 17 kali. “Ih dinas siraatal mustaqeem”. Jalan yang lurus. Apa jalan yang lurus itu...? Jalan dakwah
Jadi, hanya ada satu jalan untuk berjumpa dengan Allah yaitu jalan dakwah.
Dari Anas r.a berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : Sepagi atau sepetang di jalan Allah adalah lebih baik dari dunia dan segala isinya (Hr. Bukhari)
Kalau kita buat dakwah Sepagi atau sepetang maka akan diberi yang lebih baik dari dunia dan segala isinya. Maksud dunia dan segala isinya bukan benda-benda keduniaan. Emas, permata, gedung yang tinggi, gunung, lautan dsb, Bukan itu. Dunia dan segala isinya itu adalah andaikan semua amalan wali-wali dan manusia yang ada dipermukaan bumi ini dikumpulkan menjadi satu, maka lebih baik lagi sepagi atau sepetang dijalan Allah. Lebih baik lagi dari pada Mekkah, Madinah, Ka’bah, mesjid-mesjid yang ada dipermukaan bumi ini dan tempat-tempat mulia yang lainnya maka itu lebih baik lagi sepagi atau sepetang dijalan Allah.
Dakwah ini adalah kerja Allah SWT
Dakwah ini adalah kerja Nabi Muhammad SAW
Dakwah ini adalah kerja para Nabi dan Rasul
Dakwah ini adalah kerja ummat akhir zaman
Dakwah ini adalah syarat menjadi ummat yang terbaik
Dakwah ini adalah amalan yang paling baik
Dakwah ini adalah perkataan yang paling baik
Dakwah ini adalah satu-satunya jalan menuju Allah
Dakwah ini adalah lebih bai dari pada dunia beserta isinya
Inilah kemuliaan usaha dakwah, kalau kita buat usaha dakwah maka kita pun akan mulia disisi Allah SWT.
Jadi, apakah kita masih berpikir untuk tidak buat usaha dakwah...?
Insya Allah luangkanlah waktu anda 3 hari saja untuk belajar usaha dakwah Nabi SAW
Satu orang germo bertobat dan ikut ambil bagian dalam usaha dakwah. Sudah 20 tahun dia menggeluti propesinya sebagai germo. Apakah setelah dia ikut dalam usaha dakwah, dia langsung tinggalkan teman-temannya yang masih dalam kegelapan. Sibuk menghidupkan maqami dan intiqali. Apa kata Mufthi Lutfhi : “20 tahun dia telah menyesatkan teman-temannya sebagai germo. Maka dia pun berkewajiban 20 tahun mendakwah teman-temannya supaya ikut ambil bagian dalam usaha dakwah.
Satu orang dai pergi ke club malam atau tempat prostitusi. Kita jangan langsung sangka buruk kepada dia. Waktu masuk tempat itu dia pakai baju preman dan kawan-kawan jamaah lain yang melihatnya langsung mengatakan bahwa dia sudah kembali kehabitatnya. Padahal tidak demikian. Dia datang setiap malam ketempat itu untuk buat dakwah kepada teman-temannya.
Satu orang penjual peti mayat ikut ambil bagian dalam dakwah. Semua karkun tempatan mengatakan supaya dia meninggalkan usahanya menjual peti mayat karena peti mayat yang dia buat dijual untuk orang kristen. Jadi, kalau dia meninggalkan usaha menjual peti mayat siapa lagi yang buat dakwah kepada orang kristen yang hampir setiap hari jumpa dengan dia untuk membeli peti mayat.
Nabi Ibrahim as karena berkhitmat kepada ayahnya dia telah menjual patung. Ketika menjual patung apa katanya : “Patung ini tidak bisa memberi mamfaat dan mudorat tanpa izin Allah”
Satu orang satpam penjaga club malam ikut ambil bagian dalam dakwah. Dia tanya sama masyeikh apakah saya harus berhenti dari pekerjaan saya. Masyeikh katakan : “Jangan, tetaplah bekerja disana”. Asbab dia kerja disana dan setiap hari pakai baju sunnah. Orang-orang malu datang kesana dan akhirnya club malam itu tutup.
Satu orang yang kesehariannya bergaul dengan komputer. Dia bekerja dari jam 8 sampai jam 4. Baik dia teknisi komputer atau operator komputer atau menjaga warnet atau bagian traveling atau kerja kantor. Dia buat dakwah di Facebook, Twittir, web dsb. Para karkun telah mengatakan kepada dia itu tidak sunnah. Ini sebenarnya suatu kesalahan yang mengatakan dakwah melalui internet itu salah. Kalau dia tidak buat dakwah di internet jadi siapa lagi orang yang mengingatkan mereka yang lalai setiap harinya didepan komputer sambil berinternet. Sebenarnya dalam keadaan begini suatu kesalahan besar kalau dia tidak buat dakwah di internet karena dari jam 8 sampai jam 4 dia habiskan waktunya 8 jam setiap harinya. Apalah salahnya dia luangkan waktu untuk dakwah di internet.
Jadi, dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja. Jangan terkesan dengan suasana dan keadaan.
Tukang becak buat dakwah kepada penumpangnya
Supir taksi buat dakwah kepada penumpangnya
Tunkang bakso buat dakwah kepada pelanggannya
Pedagang buat dakwah kepada pembelinya
Pegawai buat dakwah kepada rekan kerjanya
Meneger buat dakwah kepada bawahannya
Operator komputer buat dakwah melalu internet
Jadi jangan kita menyalahkan orang-orang yang buat dakwah melalui internet apalagi mengatakan bid’ah.
Malah suatu kesalahan besar kalau dia tidak buat dakwah melalu internet. Dia sudah punya kemampaun dan keluangan waktu untuk buat dakwah di internet tapi dia tidak melakukannya. Karena sebahagian besar waktunya dia habiskan didepan komputer.
Sebagaimana suatu kesalahan besar apabila manager tidak buat dakwah kepada bawahannya padahalan dia punya kemampuan dan kekausaan untuk buat dakwah kepada bawahannya
Apa pun propesi atau pekerjaan kita berdakwahlah sesuai dengan kapasitas kita jangan saling menyalahkan.
Dakwah itu sendiri ada 4
1. Dakwah Umumi
2. Dakwah Khususi
3. Dakwah Ijitimai
4. Dakwah Inpirodi
Dakwah yang dilakukan ketika kita dalam bekerja ini dikategorikan dakwah Inpirodi. Jadi, suatu kesalahan besar kalau ada yang menafikan dakwah inpirodi ini.
Seperti sebuah mobil mempunyai roda 4, kalau rodanya tidak ada satu maka mobil ini tidak akan bisa jalan. Jadi keempat metode dakwah ini harus dibuat supaya dakwahnya berjalan dengan baik.
Seperti ada pernyataan “Jaulah ini adalah maksud sedangkan bayan keperluan, kalau kita tidak buat bayan tidak ada masalah yang penting kita buat jaulah”.
Jaulah itu penting, Bayan pun penting. Ingat jaulah itu Dakwah Umumi dan Bayan itu Dakwah Ijitimai. Jangan kita mengatakan Bayan itu tidak penting tetapi sama-sama penting. Sedangkan tujuan jaulah adalah mengundang untuk shalat berjamaah kemesjid dan mendengar penyampaian agama (Bayan).
Jadi jangan ada dalam pikiran kita dakwah ini yang paling penting tetapi keempat metode dakwah itu sama-sama penting. Sebagaimana tadi empat buah roda mobil. Jangan kita mengatakan roda depan yang lebih penting atau roda yang belakang lebih penting. Tetapi sama-sama penting dan saling melengkapi.
Kalau tidak salah ini kisahnya Bay Wahab. Beliau dulu kuliah di Amerika ketika pulang kampung ke India dan beliau kena taskiel dan ikut ambil bagian dalam dakwah. Karena gairah agama yang begitu tinggi sudah masuk kedalam hatinya. Bay Wahab mengatakan saya mau menghafal Al Qur’an di pesantren ini. Maulana Yusuf setuju dengan pendapat ini. Tetapi ketika Bay Wahab jumpa dengan Maulana Ilyas, beliau mengatakan : “Sebaiknya kamu kuliah lagi di Amerika dan buat dakwah disana, kalau kamu tinggalkan kuliahmu, siapa lagi yang akan buat dakwah disana”.
Bay Wahab kuliah kembali dan setelah selesai kuliah. Bay Wahab menjual rumahnya sehingga istri dan anaknya ngontrak rumah supaya terbentuk jamaah yang pertama kali dihantar ke Amerika. Asbab pengorbanan Bay Wahab sekarang sudah banyak gereja yang berubah jadi mesjid dan hampir setiap hari ada yang masuk islam. Setelah pulang dari sana Bay Wahab menghafal Al Qur’an dan alhamdulillah beliau adalah seorang hafidz.
Satu orang Propesor, masyeikh dari India pernah dalam penyampaian beliau dalam jurd pelajar waktu di Kebun Jeruk.
Waktu saya kuliah kami buat taklim dibawah sebuah pohon dikampus karena tidak ada mesjid didalam kampus. Mahasiswa dan dosennya hampi 50% muslim dan 50% non muslim. Jadi shalat berjamaah pun mereka dibawah pohon itu. Setelah beberapa bulan berjalan. Rektornya memanggi dia dan teman-temannya dan mengatakan akan memberikan satu ruangan khusus kepada mereka untuk buat program taklim dan shalat berjamaah.
Bukan main senangnya mereka karena mendpat fasilitas dari kampus. Didalam ruangan itu ada salib yang tergantung, tepat diarah kiblat shalat. Jadi setiap hari mereka harus menurunkan salib dan memajangnya kembali. Itulah yang mereka lakukan setiap hari sampai tammat dari kampus tersebut.
Setelah saya tamaat saya baru berpikir. Ketika kami dulu buat taklim dan shalat berjamaah di bawah pohon semua orang melihatnya dan inilah sebenarnya dakwah yang sesungguhnya. Tetapi setelah didalam ruangan tidak ada lagi suasana dakwah malah kami yang terdakwah setiap hari menurunkan salib dan memajangnya kembali. Rektor mereka itu rupanya seorang misionaris dan jaul lebih pintar dari mereka.
Jadi buatlah selalu suasana dakwah dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja dan berdakwahlah sesuai dengan propesi dan kemampuan kita.
Jadi jangan kita menyalahkan teman kita yang buat dakwah dengan metode yang berbeda ketika buat dakwah inpirodi dalam suasana pekerjaannya yang penting jangan lupa meluangkan waktu setiap hari 2 ½ jam dan 3 hari setiap bulan dan 40 hari atau 4 bualan setiap tahun.
Satu orang mahasiswa hendak ambil S2 ke jepang. Musyawarah dengan syuro Indonesia beliau tidak dikasih untuk kesana taku suasana dan keadaan disana mempengaruhi dia. Sihingga makin jauh dari agama. Tidak puas dengan hal ini waktu masyeikh datang dia tanya kan hal ini. Masyeikh katakan silahkan berangkat ke Jepang tapi jangan lupa buat dakwah. Asbab dakwah yang dibuatnya disana sebuah bihara telah berubah menjadi mesjid.
Satu orang dai yang mempunyai istri pelacur. Dia musyawarah dengan masyeikh saya ingin bercerai dengan istri saya. Masyeikh katakan sudah berapa lama menikah. Dijawab 10 tahun. Masyeikh katakan engkau harus bersabar 10 tahun untuk mengajak dia dan banyak ikrom kepadanya. Hal ini pun dilakukan tetapi tidak ada juga perubahan. Musyawarah lagi dengan Masyeikh, Masyeikh katakan sekarang kamu setiap hari hantar jemput istrimu ketempat pekerjaannya. Makin kacau lagi setiap hari hantar jemput istri yang pekerjaannya pelacur. Tetapi dia taat dan setiap hari menunggu istrinya. Lama kelamaan istrinya berubah dan ikut ambil bagian dalam dakwah dan menjadi salah satu penanggung jawab di Pakistan.
Jadi buatlah dakwah dengan kemampuan yang ada pada kita.
DIMANA SAJA KAPAN SAJA DAN DENGAN SIAPA SAJA
Satu orang raja hendak mencari satu orang yang mau bekerja membersihkan taman dan kolam yang ada di belakang kerajaan. Singkat cerita dapatlah satu orang yang mau untuk bekerja membersihkan taman dan kolam. Raja pun berkata, setiap hari pekerjaanmu membersihkan taman dan kolam jangan sampai ada satu helei daun pun yang berserakan. Setiap pagi dan sore taman ini dibersihkan, sehingga siapa saja yang datang ketaman tersebut akan merasa kagum. Ketika sedang asyik membersihkan taman, satu orang putri raja yang masih kecil bermain-main ditaman tersebut. Anak tersebut pun perlahan bermain dipinggir kolam. Semakin kepinggir dan jatuh kedalam kolam. Hal ini dengan jelas dilihat oleh penjaga taman dan dia membiarkan saja dan akhirnya putri raja yang masih kecil ini pun mati didalam kolam.
Penjaga taman berkata dalam hatinya, tugas saya kan membersihkan taman dan kolam. Menjaga dan menyelamatkan putri raja itu bukan tugas saya. Ngapain saya capak-capek menolong putri raja, itukan bukan tugas saya.
Kematian putri pun diketahui oleh raja. Raja bertanya, putri saya matinya dimana ? dijawab, di kolam renang. Raja berkata, panggil penjaga taman. Penjaga taman pun datang. Raja pun bertanya, adakah kamu tahu tentang kematian putri saya. Dengan pedenya penjaga taman berkata, betul raja saya melihat dengan jelas putri bermain ditaman dan bermain dipinggir kolam. Didepan mata saya dia jatuh kedalam kolam dan mati. Menjaga dan menyelamatkan putri itu bukan tugas saya raja. Tugas saya kerjakan dengan baik. Taman bersih tidak ada satu kotoran pun dan kolam pun airnya bersih dan enak dipandang. Raja berkata, seret orang ini dan campakkan kedalam penjara.
Dengan enaknya kita berkata, sayakan sudah shalat, puasa, sedekah untuk apa saya menyelamatkan manusia yang hendak jatuh kedalam kolam maksiat. Itukan bukan tugas saya. Tugas saya hanya shalat, puasa, sedekah dsb. Dakwah itu bukan tugas saya, bukan tugas saya. Allah SWT nanti akan berkata, seret dan campakkan orang ini kedalam neraka. Setiap hari dia berjalan dengan enaknnya kemesjid untuk shalat berjamaah tetapi tetangganya yang hendak jatuh kedalam kolam maksiat tidak pernah dia tolong.
Jadi kita jangan sudah merasa cukup karena sudah shalat, puasa dan haji. Ada tanggung jawab besar lainnya yang ada dipundak kita yaitu dakwah. Dakwah ini tanggung jawab kita semua. Bukan hanya tanggung jawab ulama saja tetapi tanggung jawab kita semua.
Menyelamatkan putri itu bukan tugas saya kata penjaga taman. Karena kebodohan kita, kita pun berkata,
“Dawah Itu Bukan Tanggung Jawab Saya”
“Dawah Itu Bukan Tugas Saya”
Didalam Al Qur'an
Masalah shalat tidak pernah diterangkan secara terperinci. Berapa rakaat shalat subuh, zuhur. Bagaimana tata cara shalat. Apa saja bacaan dalam shalat.
Begitu juga dengan puasa, zakat, haji tidak pernah dituliskan secara terperinci dalam Al Qur'an. Tetapi dijelaskan didalan hadits.
Tetapi amalan dakwah dituliskan secara terperinci dalam Al Qur'an. Mulai dari A sampai Z lengkap dituliskan. Bahkan bukan satu dua kisah. Puluhan kisah dituliskan dengan baik didalam Al Qur'an.
Karena ketinggian amalan dakwah ini disisi Allah SWT maka dijelaskan dengan sedetail mungkin didalam Al Qur'an tetapi banyak manusia menyepelekan amalan ini.
“Dawah Itu Bukan Tanggung Jawab Saya”
“Dawah Itu Bukan Tugas Saya”
Kepala desa gajinya lebih sedikit dibandingkan Camat karena camat ruang lingkup lebih besar dari pada kepala desa dan tanggung jawabnya pun lebih besar. Begitu juga gaji Bupati jauh lebih besar dibanding gaji camat karena lebih besar tanggung jawab seorang Bupati. Gubernur pun gajinya lebih besar dari Bupati. Presiden pun lebih besar gajinya karena tanggung jawabnya lebih besar.
Pernahkah anda berpikir gajinya presiden itu belum ada apa-apanya dibandingkan gajinya satu orang Dai yang paling lemah.
Dari Anas r.a berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Sepagi atau sepetang di jalan Allah SWT adalah lebih BAIK DARI DUNIA DAN SEGALA ISINYA. (Mirqat)
Allah SWT memberikan pahala kepada satu orang Dai yang lebih baik dari pada dunia beserta isinya. Pahalanya satu orang beriman, dunia ini tidak akan sanggup untuk menampungnya.
Kenapa pahala itu tidak di nampakkan Allah SWT didunia ini…? Karena Pahalanya satu orang beriman, dunia ini tidak akan sanggup untuk menampungnya. Makanya pahala itu dibalasnya ketika diakhirat nanti.
Pikir satu orang Dai itu bukan hanya kampungnya atau daerahnya atau negaranya tapi yang dipikirkan satu orang Dai bagai mana seluruh umat manusia yang ada didunia ini mentaati perintah Allah SWT makanya gajinya lebih besar.
Allah SWT berfirman : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan UNTUK MANUSIA, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali 'Imran 110)
Ayat ini maksudnya berdakwah keseluruh dunia. Menyampaikan kebaikan kepada manusia.
Kalau ingin dapat gaji yang lebih besar dari pada presiden jadilah satu orang Dai yang memikirkan manusia di SELURUH DUNIA.
Dari Anas bin Malik r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Barang siapa yang keluar dijalan Allah SWT walau untuk satu petang, maka sebanyak mana debu yang melekat padanya, dia akan diberi kasturi sebanyak itu dihari kiamat nanti. (HR Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa aku telah mendengar Rasulullah SAW telah bersabda: Berdiri sejenak di jalan Allah SWT adalah lebih baik dari beribadat pada malam lailatul Qadar di hadapan Hajar Aswad. (HR Ibn Hibban)
Hazrat Suhail r.anhu berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Berdirinya salah seorang dari kalian sesaat dijalan Allah SWT adalah lebih baik daripada segala amalan kebaikan yang dilakukan sepanjang hayat di keluarganya (rumahnya). (HR Tirmizi)
Dari Uthman bin ‘Affan r.a berkata bahwa aku telah mendengar Rasulullah SAW telah bersabda: Sehari di jalan Allah SWT lebih baik dari seribu hari yang lain. (HR Nasa’i)
Dari Abdullah bin Umar r.a berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Barangsiapa yang sakit kepala dijalan Allah SWT dan berniat untuk mendapatkan pahala, maka segala dosanya yang terdahulu akan diampunkan. (HR Tabrani)
Alam kandungan adalah tempat untuk menyempurnakan jasad
Alam dunia adalah tempat untuk menyempurnakan amal
Dari setetes air mani Allah jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Allah jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Allah jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Allah bungkus dengan daging. Kemudian Allah jadikan dia makhluk yang sebaik-baik pencibtaan yaitu manusia. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Alam kandungan tempat menyempurnakan jasad.
Selama seorang bayi masih didalam kandungan ibunya yang menghubungkan seorang anak dengan ibunya hanya tali plasenta saja. Dari situlah seorang bayi mendapatkan makan berserta minuman dan kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Ketika didalam kandungan kalaulah sibayi tadi berpikir untuk apa saya punya tangan, untuk apa saya punya kaki, untuk apa saya punya mata, untuk apa saya punya mulut, untuk apa saya punya telinga. Kan tali plasenta ini saja sudah cukup untuk saya karena dari situlah dia mendapatkan kehidupan.
Setelah sibayi tadi terlahir kedunia baru dia menyadari beta pentingnya tangan, betapa pentingnya kaki, betapa pentingnya mata, betapa pentingnya mulut, betapa pentingnya telinga. Kalaulah didalam kandungan Allah SWT tidak sempurnakan tangan, kaki atau mata dia maka ketika dia terlahir kedunia dalam keadaan cacat. Walaupu dia memohon dan meminta kepada Allah jutaan kali untuk kembali kealam kandungan menyempurnakan jasadnya Allah SWT tidak akan kabulkan. Karena alam kandungan telah dia lalui dan dia sekarang berada dalam alam dunia. Maka sibayi tadi akan cacat seumur hidupnya.
Alam Dunia tempat untuk menyempurnakan amal.
Kalaulah didunia kita berpikiran. Untuk apa saya shalat, untuk apa saya puasa, untuk apa saya bersedekah, untuk apa saya naik haji, itu semua hanya membuang-buang waktu saja. Bukankah kehidupan didunia ini hanya satu kali saja makanya harus dinikmati sebaik mungkin. Ketika dia meninggal dunia barulah dia tahu apa gunanya shalah, apa gunyanya puasa, apa gunanya sedekah, apa gunanya haji. Walaupu dia memohon dan meminta kepada Allah jutaan kali untuk kembali kealam dunia untuk menyempurnakan amalnya walaupun hanya untuk satu hari saja maka doanya ditolak Allah SWT.
Ketika seorang bayi dilahirkan keatas dunia maka semua keluarga menyambutnya dengan perasan gembira. Sang ayah sangat gembira sekali karena bayi yang telah lama dia nantikan lahir dengan selamat. Begitu juga dengan seorang ibu bukan main senangnya dia karena perjuangannya selama 9 bulan sudah berakhir dan mendapatkan anak mungil dan cantik jelita. Semua yang menyambut kelahiran bayi itu sangat gembira sekali. Tetapi dibalik semua kegembiraan itu sang bayi yang baru lahir tadi, sebaliknya tangisan yang sangat histeris yang dia lantunkan. Bukan hanya anggota keluarga yang mendengarkan tangisan bayi itu bahkan tetangga-tetangga pun mendengankan tangisan bayi itu. Mengapa sang bayi menangis dibalik kegembiranan semua orang. Karena dia faham betul dia akan menghadapi kehidupan dunia yang penuh dengan cobaan, yang penuh dengan penderiaan, yang penuh dengan dosa-dosa, yang penuh dengan sendau gurau. Tangisan sang bayi itu rupanya mengandung makna yang mendalam tetapi kita tidak pernah memikirkannya.
Sebaliknya ketika sang bayi mulai tumbuh dewasa dan menikah serta punya anak kemudia dia meninggal dunia maka semua anggota keluarga akan menangis dengan histerisnya yang dulunya dia di sambut saat kelahiran dengan kegembiraan tetapi ketika meninggal dunia tangisan yang dia dapatkan. Sang anak tadi ketika dia hidup didunia dia isi kehidupannya dengan agama, mentaati apa yang wajibkan Allah kepadanya dan menjauhi apa yang dilarang. Ketika dia meninggal dunia maka dibalik tangisan semua orang malah dia tersenyum dengan manisnya. Karena dia faham betul selama ini yang dia rindukan akan dia dapatkan, selama ini yang dia impikan akan dia dapatkan berupa sorganya Allah SWT yang didalamnya akan kekal selamanya.
Kehidupan didunia ini seperti menaiki kendaraan. Ayah duduk didepan sebagai sopir sang istri disampinya dan anak-anak dibelakang. Ketika sampai ditengah perjalanan seorang pemuda yang tampan menyetop mobil mereka. Stop kata sepemuda tadi maka sang ayah bertanya kamu siapa. Saya Rupiah, oh silahkan masuk. Ibu kebelakang dulu ya rupiah mau masuk maka ibu pun mudur kebelakang. Setelah melakukan perjalanan jumpa lagi dengan pemuda yang lebih tampan lagi. Maka sibapak bertanya, kamu siapa? Saya dollar, oh silahkan masuk maka dia pun menyuruh sirupiah untuk menggeser sedikit supaya dollar bisa masuk karena dollar lebih berharga dari rupiah. Ditengah perjalanan lagi seoarang pemuda yang sangat tampan sekali menyetop mobil beliau. Maka sang ayah bertanya. Kamu siapa? Saya agama, aduh sudah tidak ada tempat. Mobilnya sudah penuh.
Didalam hati kita sudah tidak ada lagi tempat untuk agama karena semuanya sudah diisi dengan istri, anak, rupih dan dollar. Sampailah pada penghujung jalan berjumpa lagi dengan pemuda yang buruk rupanya, bengis dan kejam. Sang ayah bertanya. Kamu ini siapa? Saya adalah malaekat maut. Sang ayah menjawab. Tunggu dulu tadi ada yang ketinggalan ditengah jalan saya mau menjemputnya. Dia itu agama. Maka malaekat maut berkata tidak ada lagi waktu untukmu. Maka dia pun mati tidak bawa agama. Maka penderitaan – penderitaanlah yang dia dapatkan mulai dari siksa kubur sampi dia nanti dicampakkan kedalam neraka.
Satu hari diakhirat 1000 tahun didunia. Kalaulah kita hidup didunia 60 atau 70 tahun. Kita hidup didunia ini kurang lebih 2 ½ jam saja perhitungan akhirat. Ketika dilahirkan kita akan di azankan begitu juga ketika kita mati kita dishalatkatkat. Begitu singkat kehidupan kita yang hanya antara azan dengan shalat saja.
Mulai saat ini, detit ini kita niatkan didalam hati kita, harta saya, waktu saya, usia saya, diri saya bahkan mati saya untuk agama Allah SWT.
Ada empat hal yang dibicarakan ketika khususi
1. Iman Yakin
2. Pentingnya shalat berjamaah
3. Pentingnya Dzikir ibadah dan Ilmu
4. Tasykil
Tasykil
Misalkan kita berjumpa dengan seorang bapak yang berumur 50 tahun
Pertama tasykil 4 bulan
Alhamdulillah pak, bapak sudah diberikan Allah SWT umur yang panjang sampai 50 tahun. 50 tahun ini sama dengan 600 bulan. 12 X 50 = 600 bulan. Jadi, bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini sudah 600 bulaaaan. 600 bulan ini adalah masa yang sangat panjang sekali. Apalah salahnya kita luangkan waktu 4 bulan saja untuk belajar agama. 4 bulan dibanding 600 bulan belum ada apa-apanya. 600 bulan ini kita sudah meluangkan waktu untuk perkara dunia. Apalah salahnya bapak meluangkan waktu 4 bulan untuk memperjuangkan agama Allah SWT.
Wujudkan dalam pikirannya bahwa masa 4 bulan itu adalah singkat. Usahakan selalu tasykil 4 bulan supaya semua manusia tidak asing lagi dengan perkataan 4 bulan.
Jadi, bapak sedia untuk keluar 4 bulan. Bapak itu pun menjawab, “Insya Allah nanti setelah saya pensiun”. Gak ada masalah yang penting dia sudah ada niat walaupun setelah pensiun. Catat namanya keluar 4 bulan setelah pensiun. Walaupun masih catat nama tetapi ini sudah dipandang Allah SWT
Kedua tasykil 40 hari
Jadi pak, selain program 4 bulan kita juga ada program 40 hari. Untuk mendapatkan perkara dunia kita rela melungkan waktu belasan tahun. 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA, S1 4 tahun, S2 2 tahun. Kurang lebih 18 tahun untuk perkara dunia. 18 tahun sama dengan 216 bulan dan sama dengan 6.480 hari. 18 X 12 X 30 = 6.480 hari. 6.480 hari telah kita gunakan untuk belajar perkara dunia. Apalah salahnya kita meluangkan waktu 40 hari untuk belajar agama. 40 hari dibanding 6.480 hari belum ada apa-apanya.
Wujudkan dalam pikirannya bahwa masa 40 hari itu adalah singkat.
Jangan lupa menyampaikan pentingnya menjaga shalat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan takbiratul ula akan mendapat dua jaminan (40 hari itu sama dengan 200 waktu shalat, maka diberi dua jaminan). Satu keselamatan daripada neraka dan kedua bebas dari sifat munafiq.
Jadi, bapak sedia untuk keluar 40 hari. Bapak pun menjawab, “Insya Allah nanti kalau saya ada cuti saya niat keluar 40 hari. Arahkan dia kepada nisab tahunan kita kalau dalam maqami. Misalkan nisab kita bulan 7. Katakan, pak bulan 7 ini kita akan menghantar rombongan untuk keluar 40 hari kalau bisa bapak ambil cutinya bulan 7 saja. Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatan namanya untuk keluar 40 hari bulan 7.
Ketiga tasykil 3 hari
Jadi pak selai program 40 hari kita juga punya program yang sangat singkat yaitu 3 hari setiap bulannya. Umur bapak sudah 50 tahun berarti. 50 X 12 X 30 = 18.000 hari bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini. Apalah salahnya bapak meluangkan waktu 3 hari saja untuk belajar agama. 18.000 hari dibanding 3 hari belum ada apa-apanya.
Jadi pak, minggu keempat ini hari sabtu jam 8 pagi kita kumpul dimesjid kita. Untuk belajar 3 hari. Jadi 3 hari ini adalah cara belajar cepat untuk memahami agama. Sepulangnya keluar 3 hari kita akan ada kekuatan untuk menghidupkan agama dalam keluarga kita.
Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatan namanya untuk keluar 3 hari minggu keempat bersama kita.
Jangan lupa menyebutkan nama hari dan jam keberangkatan supaya bapak tadi betul-betul buat persiapan yang matang untuk keluar 3 hari.
Satu orang mahasiswa kedokteran yang kuliah di Pekan Baru hendak pulang kampung. Kampungnya di Batam. Untuk sampai dikampung halamannya harus naik kapal laut. Sampai didermaga, tiket pun sudah ada tinggal menunggu keberangkatan sekitar 30 menit lagi. Waktu menunggu mahasiswa ini berkenalan dengan Nahoda kapal lautnya dan pembicaraan mereka sampai pada suatu perbincangan …
Mahasiswa : Bapak bisa main internet … ???
Nahoda : Wah, menggunakan hp saja Cuma bisa untuk terima telepon. SMS saja saya kurang faham.
Mahasiswa : Wah, rugi banget bapak gak bisa main internet, semua yang kita ingin tahu bisa kita cari di internet. Apalagi sekarang ada Facebook kita bisa kenalan dengan siapa saja diseluruh dunia. Intinya mahasiswa tadi membanggakan keilmuan yang dia miliki kepada nahoda tadi.
Kapal pun mulai berlayar, ditengah perjalanan terjadilah badai yang sangat dahsyat sekali. Semua penumpang ketakutan, termasuk mahasiswa tadi.
Nahoda pun bertanya kepada mahasiswa,
Nahoda : Kenapa kamu takut .. ???
Mahasiswa : Saya tidak biasa menghadapi yang seperti ini.
Nahoda : Ini makanan saya setiap hari, kamu bisa berenang … ???
Mahasiswa : Tidak bisa
Nahoda : Mampuslah kau hari ini. Gawat, Celaka bakalan mati. Kamu terlalu sibuk belajar ilmu yang tinggi tetapi lupa belajar berenang.
Hari ini kita sibuk belajar ambil titel S1, S2, S3 tetapi kita lupa belajar agama. Padahal agamalah yang menyelamatkan kita berenang di kehidupan dunia. Sibuk belajar ilmu ini dan itu tetapi lupa belajar ilmu agama. Maka alamat akan celaka, Gawat dan mampuslah kita nantinya dikehidupan akhirat.
Sebuah pesawat ketika ditanya kepada :
1. Penumpangnnya, tujuannya mau kemana ...??? tidak tahu
2. Peramugarinya, tujuannya mau kemana ...??? tidak tahu
3. Pilotnya, tujuannya mau kemana ...??? tidak tahu
Semua tidak tahu tujuan pesawat mau kemana...
Bagaimana ini ...???
Apa yang akan terjadi kepada pesawat ini ... ???
Kalau bahan bakarnya habis maka binasalah semua yang ada didalam pesawat tersebut
Ketika kita ditanya tujuan hidup kamu didunia apa ...??? tidak bisa menjawab
Bagaimana ini ...???
Apa yang terjadi kepada kepada kita ... ???
Gawat,
Celaka,
Mampus
Kalau sampai tidak tahu ....
Manusia pun banyak yang tidak tahu tujuan hidupnya mau kemana.
Maksud dan tujuan Allah SWT hantar manusia adalah :
“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan (hanya untuk) untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat : 56 )
Jadi jelas dikatakan dalam ayat ini “Hanya untuk beribadah”.
Jadi kalau hanya untuk beribadah. Bagaimana kita mau bekerja, mau berkeluarga, mau makan, minum, tidur dsb. Untuk bisa mengamalkan ayat ini ada caranya.
Bekerja menurut sunnah
Berkeluarga menurut sunnah
Makan menurut sunnah
Minum menurut sunnah
Tidur menurut sunnah
Semua aktifitas kehidupan kita menurut sunnah. Maka semua aktifitas kita akan dihitung ibadah oleh Allah SWT.
Kemudian maksud yang kedua adalah Manusia untuk menjadi khalifah
“Sesungguhnya Aku akan menjadikan di muka bumi ini khalifah (manusia)” (QS. Al Baqarah : 30 )
Dan yang ketiga ini yang paling banyak tidak diketahui oleh manusia diseluruh dunia. Apa itu … ???
Manusia untuk ber’amar ma’ruf nahi mungkar dan sebagai naibnya Rasulullah SAW
“Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, yaitu untuk ber’amar ma’ruf dan nahi mungkar dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran : 110)
Jadi ada tiga point maksud dan tujuan manusia dipermukaan bumi ini. Sampaikan ini kepada yang belum tahu supaya mereka nanti tidak mampus dan celaka di akhirat. Kemudian yang paling penting kalau sudah tahu diamalkan. Bagaimana cara mengamalkannya … ???
Tahap awal keluar 3 hari